MAGETAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa, tetapi juga membawa dampak ekonomi positif bagi petani lokal. Di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, petani mengaku merasakan keuntungan dari meningkatnya permintaan sayuran untuk memenuhi kebutuhan program tersebut.
Kebutuhan sayuran seperti wortel, buncis, dan kentang meningkat signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Kondisi ini mendorong kenaikan harga komoditas di tingkat petani, yang selama ini kerap tertekan akibat biaya tanam tinggi dan harga pasar yang fluktuatif.
Ketua Koperasi Desa (Kopdes) Pacalan, Julianto, mengatakan bahwa program MBG secara langsung menghidupkan kembali aktivitas koperasi desa. Kopdes yang bertugas mengirim sayuran ke Sentra Pangan dan Pemberdayaan Gizi (SPPG) kini melakukan pengiriman dua kali dalam seminggu dengan volume hampir satu ton setiap kali pengiriman.
“Program MBG membuat permintaan stabil dan harga lebih baik. Petani jadi lebih percaya diri dan pendapatannya lebih pasti,” ujar Julianto.
Selain menguntungkan petani, peningkatan permintaan juga membuat koperasi desa semakin aktif dalam menata rantai pasok, memperkuat kerja sama antaranggota, dan memperluas manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Pemerintah desa menilai bahwa program MBG memberikan multi efek yang luas, tidak hanya bagi pelajar penerima manfaat, tetapi juga bagi ekosistem ekonomi desa. Dengan permintaan yang stabil dan harga yang lebih baik, petani menjadi lebih optimistis menghadapi musim tanam berikutnya.
“Kami berharap pola positif ini terus berlanjut agar petani Magetan semakin mandiri dan mampu menjaga ketahanan pangan wilayah,” kata salah satu perangkat desa.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan terus diperkuat karena terbukti mampu menggerakkan perekonomian lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga rantai pasok pangan tetap berkelanjutan.
