Ngawi – Pasca libur Lebaran, jumlah warga yang mengurus Kartu AK1 atau lebih dikenal sebagai kartu kuning di Kabupaten Ngawi mengalami peningkatan signifikan. Kartu ini menjadi salah satu syarat utama untuk melamar pekerjaan, baik di dalam maupun luar negeri.
Pantauan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Ngawi, antrean warga yang ingin mendapatkan AK1 tampak cukup padat. Jika pada hari biasa jumlah pencari kartu kuning hanya sekitar 20 orang per hari, kini meningkat hingga 100 orang setiap harinya.
“Peningkatan ini terjadi sejak sepekan sebelum Lebaran dan masih terus berlanjut hingga saat ini,” ujar Supriyadi, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi.
Supriyadi menjelaskan bahwa lonjakan ini terjadi karena banyak warga yang mulai aktif mencari pekerjaan setelah libur panjang. Tidak hanya untuk industri lokal, sejumlah pencari AK1 juga mempersiapkan diri untuk menjadi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
“Kami juga menghimbau para pencari kerja untuk menyesuaikan pilihan pekerjaan dengan skill atau kemampuan yang dimiliki,” tambahnya.
Guna mendukung pencari kerja, DPPTK Ngawi juga membuka berbagai program pelatihan dan pendidikan keterampilan (diklat). Fasilitas ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal baik di sektor domestik maupun internasional.