MAGETAN – Petani cabai keriting di Kabupaten Magetan harus menelan pil pahit akibat cuaca yang tidak menentu belakangan ini. Hujan yang masih sering turun di tengah musim kemarau membuat tanaman cabai mengalami gangguan pertumbuhan hingga gagal panen.
Sejumlah lahan cabai terlihat kurang subur, dengan daun menguning dan tanaman muda yang mengering sebelum waktunya panen. Kondisi ini terjadi karena curah hujan yang tinggi, padahal tanaman cabai membutuhkan panas maksimal untuk tumbuh optimal.
Menurut Samiyun, petani cabai setempat, kelembapan tanah yang terlalu tinggi memicu serangan jamur dan busuk akar. Upaya penyemprotan pestisida dan pemupukan tambahan pun tidak terlalu efektif, karena hujan hampir terjadi setiap hari.
“Biaya perawatan musim seperti ini jauh lebih tinggi. Kami harus sering menyemprot dan memberi pupuk tambahan untuk menjaga tanaman tetap hidup, tapi hasilnya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan,” ungkap Samiyun.
Akibat kondisi tersebut, sebagian petani mulai menanam terong di sela-sela tanaman cabai. Langkah ini dilakukan untuk menambah penghasilan sekaligus memanfaatkan lahan agar tidak terbuang sia-sia. Tanaman terong dinilai lebih tahan terhadap cuaca lembab dan dapat dipanen lebih cepat.
Hingga kini, petani hanya bisa berharap kondisi cuaca segera stabil agar tanaman cabai keriting dapat tumbuh normal dan produktivitas panen kembali pulih seperti biasa.

