Petani Kubis Di Magetan Keluhkan Hama Dan Cuaca Tak Menentu

MAGETAN – Petani kubis di Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, mengeluhkan hasil panen yang menurun akibat cuaca tak menentu dan serangan hama yang sulit dikendalikan. Kondisi ini membuat produksi turun drastis, sementara harga jual di pasaran ikut merosot.

Cuaca ekstrem yang berubah cepat — panas terik di siang hari dan hujan deras pada sore hari — membuat tanaman kubis cepat layu dan membusuk. Selain itu, hama seperti ulat dan kaper juga makin sulit diberantas meski penyemprotan pestisida sudah rutin dilakukan.

“Biasanya sekali panen bisa dapat sembilan ton, sekarang paling enam atau tujuh ton saja,” ujar Parin, salah satu petani kubis setempat.

Anjloknya hasil panen membuat harga kubis di pasar turun dari Rp3.000 menjadi hanya sekitar Rp1.500 per kilogram. Sementara itu, biaya perawatan tanaman tetap tinggi, membuat banyak petani mengalami kerugian.

Para petani berharap ada dukungan dari pemerintah daerah untuk membantu mengatasi hama serta menstabilkan harga di pasaran agar mereka bisa kembali bangkit.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *