Kab Madiun – Memasuki musim kemarau di tahun 2023 ini puluhan petani di Lereng Gunung Wilis tepatnya di Desa Bodag Kecamatan Kare Kabupaten Madiun memilih menanam komoditas tembakau. Penanaman perdana dilakukan di lahan terasering seluas 2 hektare.
Salah satu petani tembakau desa bodag mengaku sebelumnya dirinya bersama para puluhan petani menanami lahanya dengan komoditas jagung dan porang. Namun karena harga dipasaran fluktuatif dan cenderung merosot tajam akhirnya mereka memutuskan beralih ke tembakau.
Ketua kelompok petani tembakau gotong royong Ahmat Dilam mengaku awalnya hanya menanam 100-200 batang tembakau untuk konsumsi pribadi. Penanaman tembakau di lereng gunung wilis memiliki prospek pasar yang menjanjikan.
Apalagi untuk mendorong pemasaran para petani sudah difasilitasi pihak ketiga yang siap menampung hasil panen tembakau.
Sementara itu koordinator PPL Kecamatan Kare Agung Setyo Nugroho mengatakan pihaknya ingin mengubah stigma petani jika lahan subur di daerahnya tidak melulu harus ditanami komoditi pangan ataupun holtikultura. Sebab perkembangan tanaman tembakau ini dinilai sangat luar biasa.
Harga jual tembakau pasca panen per kilogram (kg) bervariasi sesuai dengan grade, grade paling bawah berkisar antara rp 15-18 ribu per kg kemudian grade yang standar rp 25-30 ribu per kg. Sedangkan untuk grade yang paling bagus bisa tembus memcapai rp 40-45 ribu per kg.