NGAWI – Kabupaten Ngawi akan menjadi pusat pelaksanaan Panen Raya Padi Nasional yang dijadwalkan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Kegiatan ini rencananya digelar pada akhir Oktober 2025 dan akan dilaksanakan secara serentak di berbagai daerah melalui sambungan daring, dengan Ngawi sebagai lokasi utama.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi, M. Hasan Zunairi, mengatakan, kegiatan panen raya ini menjadi penutup musim tanam akhir tahun 2025. Ia menjelaskan, Ngawi dipilih sebagai lokasi utama karena dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional dengan luas lahan dan produksi padi yang cukup besar.
“Ngawi selama ini menjadi daerah penyangga pangan nasional, sehingga sangat layak menjadi tuan rumah kegiatan panen raya nasional,” ujar Hasan Zunairi saat dikonfirmasi.
Selama kunjungan kerja di Ngawi, Presiden Prabowo dijadwalkan melaksanakan sejumlah agenda penting. Di antaranya, panen raya di Desa Sukowiyono atau Bintoyo, Kecamatan Padas, dengan luas hamparan mencapai 1.337 hektare. Selain itu, Presiden juga akan meninjau proyek strategis nasional irigasi sekunder BBWS, mengunjungi pabrik penggilingan padi PT Daya Tani Sembada, gudang Bulog, SPPG, serta sejumlah sekolah di Kecamatan Geneng.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Ngawi telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi, TNI-Polri, dan instansi teknis terkait, guna memastikan kesiapan infrastruktur serta sarana pendukung lainnya.
Hasan menambahkan, rencana kunjungan Presiden masih bersifat tentatif. Semula kegiatan dijadwalkan antara 21 hingga 25 Oktober, namun kemungkinan akan bergeser ke rentang 27 hingga 29 Oktober 2025, menyesuaikan agenda kenegaraan Presiden.
“Meskipun jadwal masih tentatif, seluruh persiapan teknis dan nonteknis telah kami lakukan secara matang. Pemerintah daerah siap menyambut kehadiran Presiden dan memastikan kegiatan berjalan lancar dan aman,” tambahnya.
Kegiatan panen raya nasional ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat petani serta menegaskan kembali posisi Kabupaten Ngawi sebagai daerah lumbung pangan strategis di Indonesia.
