Ponorogo – Ribuan Kader Posyandu di Kabupaten Ponorogo, madul kepada bupati karena rendahnya honor yang mereka terima setiap bulannya. Mereka menilai honor sebesar Rp 50 ribu yang diberikan oleh pemerintah daerah dinilai tidak sebanding dengan tugas berat mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Di tengah upaya pemerintah menekan angka stunting, ribuan Kader Posyandu di Ponorogo justru harus berjuang dengan honor yang sangat minim.
Hal ini mencuat saat acara Jambore Kader Posyandu di Gedung Sasana Praja Ponorogo. Ribuan Kader Posyandu untuk menyuarakan keluhan mereka di hadapan Bupati Ponorogo dan pejabat teras lainnya.
Anita Susanti salah satu Kader Posyandu Desa Karangan Badegan mengungkapkan bahwa honorarium yang diterimanya tak lebih dari Rp 50 ribu per bulan dari kas desa ditambah Rp 100 ribu setahun sekali dari puskesmas. Jumlah ini bahkan tak cukup untuk membeli empat kilogram beras.
Hal senada diungkapkan Atik seorang kader dari Kecamatan Sawoo, Ponorogo. Ia mengungkapkan bahwa honor yang diterimanya malah sebesar 20 ribu perbulan. Meski demikian ia tetap berkomitmen untuk menjaga tumbuh kembang balita di desanya. Baginya menjadi Kader Posyandu adalah panggilan hati, meski penghasilan yang didapatkan jauh dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengungkapkan pihaknya akan membahasnya dengan jajaran terkait agar para Kader Posyandu yang menjadi garda terdepan dalam menjaga tumbuh kembang anak di wilayah Ponorogo bisa mendapatkan honor yang mencukupi.
Dari data Dinas Kesehatan Ponorogo di Ponorogo, terdapat 6.970 Kader Posyandu yang tersebar di 1.134 posyandu di bawah naungan 31 puskesmas di 21 kecamatan.