Santri Kreatif Ubah Limbah Plastik Jadi Tali Tampar, Belajar Kemandirian dan Wirausaha

MADIUN – Dengan tangan – tangan terampil, para santri Pondok Pesantren Darussalam Mekar Agung, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, berhasil mengubah limbah plastik menjadi tali tampar yang bernilai jual tinggi. Inisiatif ini lahir dari semangat kemandirian pondok untuk memiliki usaha produktif yang melatih santri berwirausaha sejak dini.

Kegiatan ini berawal dari kerja sama dengan seorang pelaku usaha tali tampar yang menawarkan kesempatan belajar. Empat santri dikirim ke Magetan selama satu minggu untuk menimba ilmu, mulai dari proses produksi hingga pengemasan. “Alhamdulillah, kami tidak hanya diajari mengaji, tapi juga diberi bekal keterampilan seperti membuat tali. Ini sangat bermanfaat untuk masa depan,” tutur Muhammad Habibudin, salah satu santri peserta.

Bahan baku tali berasal dari limbah plastik pabrik yang dikumpulkan dari berbagai daerah, seperti Bogor, Mojokerto, Sidoarjo, hingga Semarang. Saat ini, pondok memiliki tujuh mesin yang dioperasikan oleh 14 santri. Setiap harinya, mereka mampu memproduksi hingga 50 kilogram tali tampar yang dikirim ke pabrik-pabrik terpal di Semarang, Bandung, Surabaya, dan Bojonegoro.

Menurut Gus M. Yasin, pengasuh Ponpes Darussalam Mekar Agung, program ini baru berjalan satu tahun namun sudah membawa banyak manfaat. “Selain membantu operasional pondok, kegiatan ini memberi keterampilan dan pengalaman wirausaha bagi santri. Mereka belajar mandiri dan memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya.

Melalui program kreatif ini, para santri tak hanya belajar agama, tetapi juga mengasah semangat kewirausahaan menjadikan pondok pesantren sebagai pusat pembelajaran sekaligus pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *