Ngawi – Terbatasnya jatah pupuk bersubsidi menjadi masalah yang terus dihadapi oleh petani saat memasuki musim tanam. Di Ngawi sejumlah petani menyikapi terbatasnya pupuk bersubsidi memilih untuk sistem tanam ramah lingkungan yakni dengan menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL).
Sejumlah petani di wilayah Desa Sukowiyono Kecamatan Padas mengumpulkan bahan mulai dari bonggol pisang dan sayuran untuk dilakukan fermentasi. Mereka membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) untuk beralih pada sistem pertanian ramah lingkungan. Hal ini seiring dengan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi saat ini.
Ketua kelompok tani setempat Supriyanto menjelaskan pembuatan mol didasari dari berkurangnya jatah pupuk bersubsidi dari pemerintah. Sehingga petani harus memutar otak agar tetap bisa menanam padi dengan hasil yang maksimal.
Play