APTI Ngawi, 500 Hektar Tanaman Tembakau Gagal Panen

Ngawi – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Ngawi menyebut sebanyak 500 hektar tanaman tembakau gagal panen akibat musim kemarau basah tahun ini. Kondisi tersebut membuat sejumlah petani memilih kembali menanam padi pada musim tanam 2025.

Sejak awal musim tanam, luas lahan tembakau di Ngawi diperkirakan mencapai 1.500 hingga 1.700 hektar. Namun, sekitar 500 hektar di antaranya kembali beralih ke padi lantaran banyak tanaman rusak akibat curah hujan yang masih terjadi meski memasuki musim kemarau.

Ketua APTI Ngawi, Sojo, mengatakan hujan yang turun dalam beberapa waktu terakhir membuat petani kelimpungan. Tidak sedikit tanaman tembakau yang rusak, bahkan sebagian yang sudah menjelang panen juga gagal karena tergenang air. Kondisi ini diperparah dengan dibukanya pintu air waduk untuk mengairi sawah, yang ikut memengaruhi lahan tembakau.

“Soal ketertarikan petani terhadap tembakau sebenarnya semakin meningkat karena tidak membutuhkan banyak air. Tapi musim tahun ini cuaca tidak menentu, sehingga banyak yang akhirnya merugi,” jelas Sojo.

Dari total lahan yang ditanami, APTI mencatat sekitar seribu hektar masih bisa dipanen, sementara 500 hektar lainnya dipastikan gagal dan beralih ke padi.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *