Magetan, JTV – Sebuah video yang menampilkan rombongan berpakaian putih tengah berdoa di puncak Gunung Lawu sempat viral di media sosial sejak akhir pekan lalu. Video tersebut menimbulkan beragam spekulasi dari warganet, termasuk dugaan bahwa mereka merupakan kelompok aliran sesat.
Menanggapi hal ini, Asper (Aspirantur) BKPH Lawu Selatan, Mulyadi, menegaskan bahwa rombongan dalam video tersebut bukanlah kelompok sesat. Setelah dilakukan penelusuran, pihak Perhutani memastikan bahwa mereka merupakan bagian dari tradisi keagamaan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Kami langsung menghubungi pimpinan rombongan setelah melihat video tersebut. Ternyata mereka berasal dari Kradenan, Sambungbagi, Purwodadi, Jawa Tengah dan merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama,” jelas Mulyadi.
Diketahui, rombongan yang berjumlah sekitar 100 orang tersebut rutin melakukan ziarah tahunan ke puncak Gunung Lawu setiap tanggal 11 Suro. Mereka mendaki melalui jalur Cemoro Sewu dengan pakaian biasa, lalu berganti baju muslim saat menggelar ritual doa di puncak.
Kegiatan yang mereka lakukan berupa pengajian dan tahlil (tawasul) sebagai bentuk penghormatan kepada para Wali dan Sunan. Tradisi ini sudah dijalankan selama 14 tahun terakhir dan tidak ditemukan unsur yang menyimpang dari ajaran Islam.
Lebih lanjut, pihak Perhutani mengimbau masyarakat untuk tidak langsung menyimpulkan informasi yang beredar di media sosial tanpa terlebih dahulu melakukan verifikasi.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi konten di media sosial. Klarifikasi dan pengecekan informasi sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman,” pungkas Mulyadi.