Ponorogo – Warga Kabupaten Ponorogo berebut gunungan dan air bekas jamasan pusaka saat kirap pusaka jelang pergantian tahun baru islam. Mereka percaya akan mendapat berkah bila mendapatkan buceng dan air jamasan pusaka tersebut.
Pergantian tahun baru islam atau menjelang Malam Satu Suro selalu menjadi daya tarik di Ponorogo. Salah satunya adalah kirab pusaka dan berebut gunungan atau tumpeng berkah bumi yang dipercaya masyarakat memiliki berkah tersendiri. Tidak hanya berebut tumpeng raksasa dan melihat pusaka yang dikirab dari kota lama yakni dari Makam Batoro Katong warga Ponorogo berebut air bekas jamasan (cucian) pusaka.
Air jamasan ini berasal dari tiga pusaka yang dinilai memiliki daya tarik bagi warga Ponorogo. Pusaka tersebut adalah Angkin Cinde Puspito, Payung Kiai Tunggul Wulung dan Tombak Kanjeng Kiai Tunggul Nogo. Selain itu dalam dalam kirab kali ini juga ada dua pusaka baru yang menjadi simbol Kabupaten Ponorogo yakni Keris Kiai Pamong Angon Geni dan Tombok Kiai Bromo Geni.
Suasana layaknya tawuran pun terjadi di ketika para sesepuh Ponorogo selesai melakukan jamasan pusaka dan tiga buah buceng yang berisi hasil bumi di bawa ke kerumunan warga. Warga yang percaya akan berkah dari air jamasan dan buceng pun langsung menyerbu dan saling berebut.