NGAWI— Pelaksanaan program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Ngawi masih berjalan lamban. Dari total 213 desa dan 4 kelurahan, baru tiga KDMP yang aktif beroperasi hingga saat ini.
Tiga koperasi tersebut yakni KDMP Kedungputri dengan jenis usaha sembako, KDMP Ngawipurba yang melayani pembelian token listrik dan PPOB, serta KDMP Kedunggalar dengan usaha layanan Brilink. Padahal, program KDMP secara resmi telah diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto sejak 21 Juli 2025.
Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Ngawi, Mujiati, membenarkan masih banyak kendala yang dihadapi pengurus, terutama dalam hal permodalan.
“Sebagian besar KDMP masih mengandalkan modal dari anggota. Belum ada yang memanfaatkan pembiayaan dari bank Himbara,” jelas Mujiati, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi kepada seluruh pengurus KDMP agar percepatan operasional bisa tercapai. Targetnya, seluruh KDMP di Ngawi dapat berjalan penuh sebelum akhir tahun 2025.
Program KDMP merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk memperkuat ekonomi desa berbasis koperasi dan gotong royong warga. Dinas Koperasi Ngawi juga akan menggandeng dinas terkait guna memastikan keberhasilan pelaksanaannya.
