Kota Madiun – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA) kota Madiun mengungkap hasil terkini up date data yang cukup presisi dan akurat. Data ini bahkan linier dengan data Badan Pusat Statistik ( BPS), seperti angka kemiskinan, pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Data ini akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Madiun 2025-2045. RPJDP ini harus linier dengan Pemprov dan kebijakan nasional dalam rangka visi Indonesia Emas.
Kepala BAPPEDA Kota Madiun, Suwarno mengatakan data yang disajikan harus presisi atau minimal sama dengan data yang diolah oleh Badan Pusat Statistik ( BPS). “Saya jamin hasilnya akan sama dan linier dengan data BPS, sehingga tidak ada muncul atau pembanding data BPS,” kata Suwarno, Kamis (14/11/2024).
Data angka kemiskinan, pengangguran dan IPM tidak akan jauh berbeda dengan data sajian BPS. Suwarno mengaku banyak tenaga survey yang dikerahkan untuk mendata secara akurat.
“Kisi kisinya sangat jelas ya untuk penyajian data. Mulai rumahnya seperti apa, berapa penghasilanya dan lainya. Kami sajikan cukup detail sekali by name by address,” ujarnya.
Untuk mempertajam data pihaknya turut mengandeng BPS sebagai tenaga supervisi. Bahkan mengumpulkan data 20 tahun lalu atau sejak tahun 2002 hingga 2023. Data ini dijadikan rujukan arah kebijakan tahun 2025 hingga 2045.
“Misalnya data IPM. sebenarnya gampang sekali mengukur suatu daerah atau negara itu sudah maju atau belum. Cukup dilihat saja IPM nya. Kota Madiun IPM tahun 2023 diangka 83.71 diatas Jatim dan nasional,” terangnya. (Kris/ndor)