Petani Kurangi Pupuk Kimia Diganti Pupuk Hayati

Kab Madiun – Seorang petani di Kec Kebonsari Kab Madiun membuat pupuk hayati untuk beragam tanaman pertanian. Pupuk ini diklaim mampu menekan hingga 50 persen penggunaan pupuk kimia. Pupuk organik cair hanya digunakan sendiri dan belum dijual bebas.

Adalah Nursalim seorang petani asal Desa Balerejo Kec Kebonsari Madiun mampu membuat sendiri pupuk organik cair. Bahannya didapatkan dari sekitar rumah.

Jenisnya juga beragam. Tricoderma, jamur jakaba, pestisida, asam amino, mol buah dan mol pertumbuhan. “Bahanya aneka macam mulai sisa buah, air cucian beras, air kelapa, daun daunan, rempah rempah dan juga ikan laut,” ujar Nursalim saat ditemui Sabtu ( 08/06/2024).

Prosesnya, seluruh bahan lebih dahulu difermentasi sesuai jenis pupuk. Bahan dimasukkan ke dalam jerigen dan dipasang aerator. Kemudian di diamkan selama 14 bahkan sampai 21 hari lamanya.

Membuat pupuk organik sudah sejak tiga tahun silam. Awalnya hanya belajar secara otodidak dari internet. Setelah membuat pupuk kemudian diuji lab oleh penyuluh pertanian.

“Hasilnya bisa diaplikasikan pada semua jenis tanaman. Bisa menekan pemakaian pupuk kimia hingga 50 persen, ya dicoba saja,” tegas Nursalim.

Pupuk organik diyakini mampu mengurangi dampak serangan hama pada berbagai jenis tanaman. Seperti hama thrips pada cabai, timun, serta hama jamur yang biasa menyerang tanaman padi. ( Tova / ndor )

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *